Separohpertama adalah sabar dan separoh kedua adalah syukur." Wanita itu mencoba untuk bersabar memiliki suami yang sangat tidak ideal, dan mencoba bersyukur karena diberi kecantikan. Cerita lain, ada seorang laki-laki baik hati yang memiliki istri yang sangat cerewet.

– Di facebook, saya menemukan Nyata Kisah Suami yang Sabar dan Setia Terhadap Istrinya Serta Anak Anaknya. Sangat amat mengharukan. Simak deh selengkapnyaKisah Suami yang SabarSebelum memulai kisah ini teringat satu Kisah Tentang Pernikahan Islami yang mengharukan, Semua kisah ini memberikan pelajaran yang berharga untuk kita. Inilah cinta, inilah menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus”Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri. kisah suami yang menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya suami yang sabarKetika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia Ini Bikin PusingAkupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya. Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami. kisah suami yang berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut. kisah suami yang marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?”tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang di Waktu Itu ….Kisah seorang suami yg sabarHujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. kisah suami yang terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. kisah suami yang asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang ku pegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas. kisah seorang suami yg bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. kisah seorang suami yg pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. kesabaran seorang wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan Air Mata Tak Kunjung RedaKesabaran seorang suamiAku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. kisah suami yang memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. kisah seorang suami yg pun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya. kisah suami yang yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku. kisah suami yang aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. kisah suami yang aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. kisah suami yang marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya Cinta Dari SuamikuKisah suami yang sabarIstriku Liliana tersayang,Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!.Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”Aku menggeleng, “bukan, suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

\n \n \ncerita suami yang sabar
Padacuitan yang telah disukai 3.200 lebih itu, hijabers yang diketahui bernama Nur Ainul berbagi foto kakaknya saat melaksanakan salat di rumput. Ia mengaku tidak menemukan musala dan memutuskan untuk salat di rumput setelah memastikan kebersihannya. Meskipun berbeda ras dan agama, ia pun salut pada driver ojek online yang sabar menunggunya salat.
Damar Kuncoro dan Istri. Foto Damar Kuncoro/FacebookSeorang suami yang membagikan pengalamannya ketika merawat istri yang sedang sakit hingga akhir hayat baru-baru ini menuai sorotan publik. Sebab, dedikasinya yang begitu luar biasa membuat orang-orang menjadi tersebut dibagikan Damar Kuncoro lewat Facebook, kemudian diunggah ulang akun ndagels di Twitter pada Kamis 13/5/2021. Dalam beberapa foto yang diunggah, tampak seorang pria bernama Damar Kuncoro sedang merawat istrinya yang sedang Damar menjelaskan bahwa istrinya menderita asites perut, yakni kondisi di mana rongga abdomen terisi cairan yang berlebihan. Sehari-hari, selama delapan tahun terakhir, ia menjaga dan merawat sang istri tercinta dengan penuh kasih Kuncoro dan Istri. Foto Damar Kuncoro/Facebook“Memang aku orang yang tidak mampu, tapi aku akan terus berjuang dalam ketidakmampuanku untuk kebahagiaan orang-orang yang aku sayangi. Maafkan ayah yang belum bisa membahagiakan kalian berdua,” kata Damar di salah satu salah satu foto, tampak Damar dengan sabar memandikan istrinya. Sementara di unggahannya yang lain, ia selalu menemani sang istri, mulai dari berbaring di rumah hingga perawatan ke rumah satu yang membuat warganet sangat terharu ketika sang istri menangis di pundak Damar. Pria yang sehari-hari berjualan teh tarik dan menjadi kuli tersebut selalu jadi tempat bersedih buat sang istri.“Menangislah di pundakku. Aku akan terus berjuang demi kesembuhanmu, apa pun akan aku lakukan buat kesembuhanmu,” kata Damar kepada 11 Mei lalu, Damar membawa sang istri ke instalasi gawat darurat IGD. Namun sayang, sehari berselang, ia mengumumkan bahwa sang istri tercinta telah mengembuskan napas terakhirnya.“Mohon maaf apabila istriku banyak salah di masa hidupnya,” ujar di hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, pada 13 Mei 2021, Damar mengunggah momen ketika dirinya dan sang putri kecil melakukan ibadah salat Id. Ia lalu mengenang ketika tahun lalu masih bertiga bersama sang istri tercinta.“Kita salat sunah berdua. Tahun kemarin masih ada bunda. Dedek mudah-mudahan ibu diampuni semua dosa-dosanya dan berada di surga-Nya,” ungkap unggahan tersebut pun viral, dicuitkan oleh lebih dari 6 ribu kali di Twitter dan total disukai oleh ratusan ribu orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang salut dengan Damar, tak lupa ikut berduka.“Laki-laki sejati yang sesungguhnya,” kata akun ndagels.“Tolok ukur suami yang baik gak melulu soal mapan. Yang penting bertanggung jawab,” sebut akun nwrhdytlh.“Omnya beneran setia banget. Bahkan dia bilang beli esku. Please, selain dia setia sama alm. Istrinya, dia juga pantang mengemis. The real true love,” ujar akun optimusprank. bobSaksikan video menarik di bawah ini
Orangorang yang sabar (Ash-Shabirin) merupakan salah satu karakter penghuni surga. Sabar artinya adalah menahan diri untuk menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya serta tabah menghadapi ujian di atas jalannya. Baca juga: Cerita Para Sahabat Tentang Keutamaan Orang Sabar Para ulama membagi sabar menjadi tiga tingkatan, yakni tingkat pertama sabar dalam ketaatan, tingkatan Kuakui pilihanku salah, padahal aku sudah berkorban demi cintaku kepada suamiku. Kutinggalkan orang tuaku demi suamiku tapi sebagai balasannya, suamiku kerap menyiksa dan memukulku Perkenalkan namaku Atta.. aku sudah berkeluarga dan memiliki buah hati.. sekarang aku lagi hamil anak yang ke-2, melalui situs ini aku ingin menceritakan kegundahan hatiku. Aku dan suamiku sedang dalam proses perceraian dan sudah 4 bulan ini kami pisah rumah. Suamiku sama sekali tidak tahu soal kehamilanku yang ke-2 ini. Kuakui suamiku ini adalah pilihan yang salah. Karena cinta aku meninggalkan orang tua dan memilih tinggal bersama suami dalam susah maupun senang. Akan tetapi saat bersamanya, aku malah mendapat siksaan mental dan fisik. Aku selalu mendapat “hadiah” darinya yang membuat tubuhku selalu “berwarna’ setelahnya. Semakin lama aku semakin tidak sanggup. Saat kutahu aku hamil lagi, kuputuskan untuk lari dari rumah suamiku dan kembali ke rumah orang tuaku. Orang tuaku menyambutku dengan tangan terbuka dan mereka tidak pernah menanyakan bagaimana aku selama ini karena dengan melihat yang ada di tubuhku mereka tahu tanpa harus bertanya lagi. Aku menyesal karena pernah tidak mengindahkan peringatan orang tuaku, aku sangat sedih jika mengingatnya. Tapi sekarang aku hidup bahagia bersama mereka dan menunggu kelahiran anak ke-2 ku. Tapi saat kebahagian ada dihadapanku, suamiku muncul dengan tekanan-tekanan yang dia buat seolah-olah aku meninggalkannya karena tidak sanggup hidup susah dan sebagainya, sampai-sampai pihak keluarga dari suami membenciku, mereka tak pernah menganggap aku dan anakku lagi, tapi hal ini membuatku semakin yakin untuk tidak memberitahukan kehamilanku ini. Saat ini orang tua ku memberikan aku waktu untuk berfikir apakah harus melanjutkan pernikahanku atau secepatnya memproses perceraianku, karena orang tuaku tidak ingin mereka dianggap mempengaruhiku. Sekarang aku bingung harus bagaimana, aku sudah dianggap menelantarkan suamiku, walaupun ingin rasanya aku membela diriku dan memperlihatkan perbuatan suamiku tapi aku tidak mungkin membuka auratku dimuka umum untuk membuktikannya.. aku hanya menyimpan foto-foto bekas hadiah’suamiku di handphone ku. Pembaca.. tolong masukannya atas apa yg kualami sekarang ini bila memang aku harus bercerai dari suamiku… bagaimana cara agar aku bisa terlepas dari ingatan dan gangguannya dalam kehidupanku. NikitaWilly Gampang Nangis saat Hamil, Suami Sabar Menghadapinya. Saat hamil, perempuan akan mengalami banyak perubahan dari segi fisik dan hormon, itu juga yang dirasakan oleh artis Nikita Willy. Tengah mengandung anak pertamanya, Nikita berbagi cerita perubahan yang dialaminya yaitu jadi lebih sensitif dan gampang nangis.
Cerita cinta sedih mengharukan tentang pengorbanan suami adalah kisah kesabaran seorang suami walau dibenci istrinya dan tidak dihargai dia tetap sabarUntuk lebih jelasnya disimak saja perjuangan suami yang tidak dihargai dalam cerita cinta sedih menyetuh hati dan mengharukan dalam cerita fiksi "terjebak rasa cinta" dibawah iniCerpen Terjebak Rasa Cinta“Aku membenci suamiku,” kalimat itu hampir selalu terngiang di kepalaku selama kami pernikahan kami tidak didasari oleh cinta, kami menikah karena dorongan sendiri memaksaku menerimanya sebagai suami karena di matanya ia adalah sosok lelaki yang baik, dari segi agama, karir, dan merasa saat itu kebebasanku terenggut, aku merasa takdir sangat tidak adil padaku. Karena itu aku menumpahkannya pada suamiku.“Ia telah mendapatkan hidupku, maka ia harus membuatku bahagia,” dengan keyakinan itu, tanpa rasa bersalah aku menyuruhnya membelikan berbagai hal. Dari tas, mobil, perhiasan, bahkan perawatan kecantikan di salon mahal. Aku juga menolak bekerja dan hanya menghabiskan waktu di salon atau tidak pernah mengeluh dengan itu semua dan tetap menuruti keinginan-keinginanku. Justru aku yang sering marah saat ia mendengkur, lupa membereskan gelasnya karena terburu-buru ke kantor, atau lama di kamar mandi. Tapi tetap, ia tidak pernah marah padaku meski aku kurang ajar terasa sudah 10 tahun berlalu, kini kami sudah memiliki dua orang anak. Meski sudah cukup lama, tapi rasa benci pada suamiku belum juga siang saat hendak membayar ongkos perawatan di salon, uang di dompetku kosong. Aku menelpon suamiku, “Yah, uang di dompet mama kamu ambil ya?”“Maaf Ma, tadi ayah mau kasih uang jajan anak-anak, tapi ternyata dompet ayah lagi kosong,” murka padanya, lewat telepon aku membentak, mencaci, dan menyuruhnya datang. Pemilik salon pun menenangkan, ia bahkan berkata bahwa tidak apa-apa dibayar lain kali karena sudah kenal baik denganku. Tapi aku menolak, bukan karena malu tidak membayar, aku hanya ingin membuat suamiku jam berlalu, tiba-tiba datang sebuah telepon dari rumah sakit. Suamiku kecelakaan dan sedang dalam kondisi aku menuju ke rumah sakit sambil menghubungi orang tua kami. Dokter lalu menjelaskan jika ternyata penyebab kritisnya suamiku bukan karena kecelakaan, tapi karena stroke. Hanya beberapa jam kemudian, suamiku meninggal pemakaman digelar, semua orang yang mengenal suamiku dengan baik menangis pada saat aku sedih, tapi air mataku tidak bisa tumpah, dadaku pun sesak, namun aku bisa tetap tenang. Seperti itulah kondisiku sampai suamiku selesai hari setelah pemakaman, datang seorang notaris yang mengurusi masalah warisan. Usai semua urusan dokumen selesai, ia memberikan sebuah surat wasiat dari surat itu tertulis, “Aku harus pergi terlebih dahulu, kuharap engkau tetap sehat. Istriku, kuberi engkau kebebasan untuk melakukan apa pun karena kutahu engkau merasa aku merampas hidupmu. Karena itu, lakukan hal yang baik di sisa waktu yang telah banyak kamu buang ini. Aku juga akan mendoakanmu dari sana, semoga kamu bisa mendapat suami yang lebih baik dari aku. Kutitipkan anak-anak kita padamu, ajari mereka agar bisa mencintai seseorang sebaik dirimu. Sampai jumpa istriku yang manja.”Selesai membaca surat itu, barulah air mataku yang tertahan tumpah, lututku melemah, dan aku mengerang sekuat-kuatnya. Saat itu, kusadari bahwa suamiku telah berhasil mencuri hatiku dengan ketulusannya. Seumur hidup, aku akan terjebak pada perasaan cinta tentang pengorbanan suami dalam cerita cinta sedih yang bisa bikin nangis. Bayangkan, selama bertahun-tahun ia dengan sabar menghadapi istri yang membencinya. Ia rela dibentak dan dimaki, tapi tidak sedikitpun pepatah yang mengatakan jika penyesalan selalu datang di akhir. Apakah anda sering marah seperti istri dalam cerita cinta sedih diatas? Lebih baik hentikan kebiasaan marah-marah pada suami sebelum moral dalam cerita cinta sedih tentang pengorbanan suami adalah jengkel dan marah-marah tak menyelesaikan akan suatu permasalahan hanya akan menimbulkan penyesalam mendalam
Bagikepada temanBercinta Dengan Teman Suami Bertubuh Kekar - setelah sebelumnya ada kisah , kini ada . selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan terbaru cerita Bercinta Dengan Teman Suami Bertubuh Kekar Cerita ini adalah kisah tentang perselingkuhanku dengan teman suami ku yang begitu menggoda hingga membuatku bernafsu untuk bercinta dengannya.
Para ulama berkata ليس حسن الخلق مع المرأة كف الأذى عنها بل احتمال الأذى منها، والحلم على طيشها وغضبها، اقتداءً برسول الله صلى الله عليه وسلم “Bukanlah termasuk akhlak suami yang baik yaitu hanya menahan diri agar tidak menyakiti istri akan tetapi sabar terhadap “gangguan” dari istri. Lembut menghadapi kekurangan dan kemarahannya. Hal Ini adalah meneladani Rasulullah ﷺ “. Mukhtashar Minhajul Qashidin 2/12 Merupakan hal yang BIASA dan perlu dimaklumi oleh suami jika seorang istri tekadang “menganggu” suaminya ingat kadang-kadang lho, bukan sering. Misalnya kadang marah-marah atau mengomel dengan tanpa sebab Kadang memberatkan suami atau meminta sesuatu yang bukan pada tempatnya Kadang bersikap seperti kekanak-kanakan dan tidak bijaksana dengan suaminya Kadang mendahulukan perasaan dan emosi dibandingkan akal sehat, sehingga suami terkadang melihat sesuatu yang aneh dan mengganjal Hal ini memang diakui dalam Islam. Karena wanita itu bengkok, mereka juga dipengaruhi oleh hormon sehingga moody. Mereka diciptakan dengan perasaan yang mendalam dan mudah tersentuh. Ini mempunyai kelemahan dan kelebihan kelemahannya terkadang mendahulukan perasaan dan emosi dibandingkan akal sehat Kelebihannya perasaan yang mendalam cocok bagi fitrah istri sebagai ibu bagi anak-anak mereka. Dengan perasaan yang mendalam maka istri bisa sabar mendidik dan membesarkan anak-anak coba saja para suami, pegang dan bayi anda setengah jam saja, pasti mulai tidak sabar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ, لَنْ تَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةٍ, فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ, وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلاَقُهَا “Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.”HR. Muslim Jadi para suami harus menghadapinya dengan sabar dan lemah lembut, jangan meluruskan yang bengkok dengan paksa sehingga akan mematahkannya. Perlu suami sadari adalah HAL YANG BIASA jika istri TERAKADANG “mengganggu” suami. Sehingga Islam mengingatkan kepada para istri agar banyak mensyukuri kebaikan suami dan tidak lupa. Salah satu yang paling banyak memasukkan wanita ke nereka adalah tidak mensyukuri kebaikan suami. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, أُرِيْتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ . قِيْلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللهِ ؟ , قال يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ , لَوْ أَحْسَنْتَ إَلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ , ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا, قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْراً قَطُّ “Telah diperlihatkan neraka kepadaku, kulihat mayoritas penghuninya adalah wanita, mereka telah kufur ingkar!” Ada yang bertanya, “apakah mereka kufur ingkar kepada Allah?” Rasullah -Shollallahu alaihi wasallam- menjawab, “Tidak, mereka mengingkari kebaikan suami. Sekiranya kalian senantiasa berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang hidupnya, lalu ia melihat sesuatu yang tidak berkenan, ia istri durhaka itu pasti berkata, “Saya sama sekali tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu”. HR. Bukhari dan Muslim Jadi perlu ketenangan dan akal sehat suami untuk menghadapinya. Dihadapi dengan rumus “Tetap saja suami yang minta maaf” Suami salah, segera suami minta maaf kepada Istri Istri salah, suami membenarkan atau menegur, kemudian suami minta maaf kepada istri misalnya minta maaf karena kurang perhatian atau kurang bisa mendidik Suami harus sadar ini adalah kunci sukses rumah tangga, jika istri sangat berbahagia dengan anda, maka anak anda akan mendapat perhatian dan pendidikan terbaik serta rumah anda akan menjadi yang terbaik. Sekali iagi Istri seperti ini adalah istri yang BIASA yang harus banyak dimaklumi oleh suami. Akan tetapi ada istri yang LUAR BIASA, yaitu -Istri yang malah meminta maaf dahulu kepada suaminya dan mencari ridha suaminya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ فِي الْجَنَّةِ؟قُلْنَا بَلَى يَا رَسُوْلَ الله كُلُّ وَدُوْدٍ وَلُوْدٍ، إِذَا غَضِبَتْ أَوْ أُسِيْءَ إِلَيْهَا أَوْ غَضِبَ زَوْجُهَا، قَالَتْ هَذِهِ يَدِيْ فِي يَدِكَ، لاَ أَكْتَحِلُ بِغَمْضٍ حَتَّى تَرْضَى “Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab “Tentu saja wahai Rasulullaah!” Nabi Shallallaahu alaihi wa sallam menjawab “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.” HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah hadits no. 3380 -Berusaha menjaga dan menunaikan hak suami karena suami adalah pinta menuju surga atau neraka bagi istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لَوْ كُنْتُ آمُرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا “Sekiranya aku memerintahkan seseorang untuk sujud kepada lainnya, niscaya akan kuperintahkan seorang istri sujud kepada suaminya” . HR. At-Tirmidziy , shahih Al-Irwa’ 1998 -Berusaha mensyukuri kebaikan suami dan tidak melupakan sama sekali Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِيْ عَنْهُ “Allah tidak akan melihat seorang istri yang tidak mau berterima kasih atas kebaikan suaminya padahal ia selalu butuh kepada suaminya” .[HR. An-Nasa’i, shahih, Ash-Shohihah 289 Perlu para istri ketahui, Bukanlah maksud syariat Islam memerintahkan agar istri lebih rendah dari suami tetapi semua orang sudah tahu bahwa psikologis suami pasti ingin dihormati dan dipatuhi. Jika suami sudah merasa dihormati oleh istri, maka suami yang berjiwa hanif pasti akan sangat sayang kepada Istrinya. Demikian semoga bermanfaat dan semoga kami bisa menerapkan ilmu ini. perpus FK UGM, Yogyakarta tercinta Penyusun Raehanul Bahraen Artikel silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter
Mungkinini yang disebut ikatan batin suami istri ya, jadi dia ada feeling kalau istri lagi amburadul banget di rumah dan butuh dikuatkan. Makannya ujug-ujug telepon. Kedua Alih-alih berkata, "Yaudah sih kamu yang sabar." atau "Yaelah, kayak gitu aja marah-marah." atau
Jakarta - Sebenarnya dengan berbagi cerita ini, saya juga berharap masukan dari Bunda-bunda yang lain. Mungkin saja ada yang sudah pernah menghadapi masalah seperti ini dan punya solusi untuk seorang istri berusia 28 tahun dengan satu balita laki-laki yang sangat aktif. Usia pernikahan saya kurang lebih tiga tahun. Sebelum menikah, saya mengenal suami sebagai sosok laki-laki yang sederhana, lembut, dan bertanggung jawab. Namun, setelah menikah, barulah terungkap satu per satu watak mabuk, berbicara kasar, bahkan memukul. Dan, setiap kali memukul selalu di depan anak. Tahun pertama menikah, keluarga suami kerap ikut campur dan menyalahkan saya. Menurut mereka, sikap suami saya itu karena watak saya sendiri yang juga keras dan tidak mau mengalah. Foto HaiBunda/MiaTahun kedua pernikahan saya memutuskan untuk berhijrah. Saya pelan-pelan berusaha menjadi lebih sabar. Keluarga suami juga melihat perubahan itu dan mulai memihak saya. Nah, mungkin karena saya menjadi lebih sabar, suami saya bertindak lebih kami berbeda pendapat, suami selalu mengatakan saya istri yang pembangkang hanya karena saya mau dia mendengarkan pendapat saya. Suami juga melarang saya kerja dan fokus mengasuh anak di rumah sementara dia tidak bekerja. Beberapa kali saya diusir dari rumah, atau dia yang pergi dari akhirnya perasaan saya terhadap suami benar-benar hilang. Tapi saya tetap bertahan demi anak. Karena perasaan saya sudah hilang, pernikahan kami menjadi hambar. Tidak pernah lagi ada pembicaraan hangat, komunikasi dalam rumah pun untuk hal hal yang penting kali saya mencoba ajak ngobrol, berujung konflik. Perbedaan pendapat sedikit pun bisa jadi pertengkaran hebat. Kadang suami saya sampai melontarkan makian yang sangat benar-benar bingung apa yang harus saya lakukan, perceraian ditentang oleh keluarga besarnya dengan alasan demi kebaikan dengan bertahan pun mental anak saya juga akan suami saya selalu meminta saya untuk lebih bersabar dan memaklumi sikap suami. Dalam hati, saya selalu berpikir kalau 'I deserve to be happy.'Dengan memikirkannya saja saya tidak sanggup untuk menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini seumur hidup. Apakah saya harus terus bersabar dan memaklumi semua sikap kasar suami? Bunda Ann, tidak memberi lokasiMau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari juga video berikut mengenai cerita istri almarhum Syekh Ali Jaber mengenai kebijakan suami izinkan istri bekerja. ziz/ziz
5Tips Berhadapan Dengan Suami Pemalas. Mana-mana wanita yang memiliki suami yang pemalas boleh 'makan hati'. Hanya kesabaran demi kesabaran sahajalah yang boleh menyelamatkan rumahtangga yang terbina. Tanpa kesabaran yang kuat, silap hari dan bulan rumahtangga boleh goyah.
Kata judul buku terkenal, wanita itu berasal dari Venus dan pria berasal dari Mars. Artinya, wanita dan pria itu sangat bertolak belakang. Saat pacaran, Ibu mungkin tidak terlalu memperhatikan hal ini. Perbedaan yang ada bisa dianggap sebagai perbedaan karakter semata. Setelah menikah, muncullah berbagai macam perbedaan dengan suami, mulai dari cara memencet pasta gigi hingga cara menanggapi masalah. Perbedaan ini kadang membuat Ibu gemas dibuatnya karena sudah sering dikomunikasikan tapi tidak kunjung ada perubahan. Mungkin, Ibu tidak tahu bahwa sebenarnya permasalahan tersebut berakar dari perbedaan pria dan pria dan wanita memang berbeda, tidak hanya hardware alias penampakan fisik saja, tapi juga software alias cara berpikir dan berperilaku. Sejumlah penelitian telah menunjukkan perbedaan pria dan wanita beserta bagaimana cara yang tepat untuk bersikap terhadap masing-masing. Tidak hanya terhadap pasangan, Ibu yang memiliki anak perempuan dan laki-laki pasti menyadari bahwa cara memperlakukan keduanya tidak dapat disamakan. Anak perempuan cenderung lebih halus perasannya sementara anak laki-laki lebih konteks rumah tangga, tentu perbedaan pria dan wanita ini harus disikapi dengan bijak. Yang paling pertama harus dilakukan adalah berusaha ikhlas menerima adanya perbedaan tersebut, di mana memang sudah diciptakan demikian. Cara kerja otak dan hormon yang memang berbeda antara pria dan wanita mungkin diciptakan agar dalam berkeluarga keduanya bisa saling mengisi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Agar suami istri bisa saling menolong, saling berempati, dan saling agar lebih mudah mencapai kondisi tersebut, mari kita mulai dengan melihat satu per satu hal yang menjadi perbedaan pria dan wanita dalam konteks rumah tangga. Tujuannya, bukan semata agar pasangan mau berubah walau sebenarnya ini keinginan terbesar, sih namun agar Ibu dapat mencari pendekatan yang sesuai dengan pola pikir suami agar lebih mudah membujuknya untuk lebih memahami perasaan dan sudut pandang ini adalah perbedaan pria dan wanita yang biasa terjadi dalam rumah tangga dan menjadi sumber perselisihanRapi vs BerantakanPerbedaan pria dan wanita dalam hal menata barang biasanya merupakan sumber perselisihan utama dalam rumah tangga. Awal menikah dulu, istri mana yang tidak takjub dengan suami yang meletakkan handuk basah di kasur? Atau, menanyakan segala benda yang dicarinya, seolah istri mengetahui lokasi setiap benda di rumah yang mungkin memang begitu.Ibu mungkin masih dapat memaklumi kebiasaan ajaib suami di awal pernikahan karena masih dalam masa honeymoon, love is in the air. Lama kelamaan, Ibu mulai merasa nyaman menunjukkan diri sendiri pada suami dan tidak segan mengingatkan suami untuk menjadi lebih rapi. Setidaknya, mengembalikan barang ke tempatnya atau peduli terhadap barang-barang pribadinya. Mengapa bisa seperti ini?Michael Gurian, seorang psikolog di Seattle yang mendalami ilmu tentang perbedaan pria dan wanita dilihat dari kinerja dan struktur otaknya, memiliki penjelasan menarik. Otak wanita ternyata lebih mampu memperhatikan detil sensorik daripada pria karena bagian otak yang mengatur hal ini lebih besar dibanding pria. Misalnya, jika ada sepatu berserakan di depan pintu, maka wanita merasa hal tersebut berantakan, mengganggu, dan terdorong untuk membereskannya di rak sepatu. Tapi pria tidak melihat hal yang sama. Pria ternyata lebih piawai dalam mendeteksi objek bergerak. Dalam situs National Geographic disebutkan bahwa hal ini berawal pada zaman purba, di mana manusia purba laki-laki berperan dalam berburu binatang. Melihat objek bergerak pada jarak jauh adalah kemampuannya, yang ternyata bertahan hingga era manusia modern. Sebaliknya, wanita dapat melihat objek kecil dalam keadaan statis/diam lebih baik, karena pada zaman itu peran wanita adalah mengolah makanan dengan mencari buah-buahan atau tanaman termasuk yang berukuran kecil. Menarik, bukan?Multitasking vs satu per satuJika adegan sepatu berantakan di atas berlanjut dengan omelan, “Ayah kok sepatunya nggak ditaruh rak, sih? Punya anak-anak juga, nih! Anak-anak bisa nyontoh berantakannya Ayah kalo tiap hari nggak dibiasain rapi..!” saat suami sedang asyik menonton bola, jangan harap ia akan menanggapi omelan Ibu apalagi bergegas membereskan berarti ia mengabaikan Ibu, hanya saja saat pria sedang fokus ke satu hal, maka sulit baginya memecah konsentrasi ke hal lain dengan perhatian yang sama-sama besar. Ini berbeda dengan wanita yang bisa menelepon sambil membawa masuk belanjaan ke dalam rumah, kemudian meletakkan sepatu di rak sambil memberi kode pada suami bahwa sepatunya multitasking tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh National Academy of Sciences terhadap 949 pria dan wanita. Hasil penelitian menggunakan MRI menunjukkan bahwa koneksi antara otak kanan dan otak kiri wanita lebih baik, yang membuatnya lebih pintar mengerjakan banyak hal dalam satu waktu multitasking. Alasannya, jembatan yang menghubungkan otak kanan dan otak kiri wanita corpus collosum lebih tebal 30% dibandingkan pria. Wanita pun lebih mudah berpikir dari otak kanan-kiri-kanan dan corpus collosum yang lebih tipis, informasi yang diterima pria cenderung bergerak di satu sisi otak saja. Dampak positifnya, pria memiliki koneksi otak depan dan belakang yang lebih baik di masing-masing belahan otak yang membuatnya lebih pintar berkonsentrasi saat mengerjakan satu hal yang rumit, seperti membaca peta atau perbedaan pria dan wanita tersebut, Ibu sebaiknya menunggu hingga suami selesai mengerjakan suatu hal baru mengajaknya berbicara, ya. Maklumi saja jika terdapat jeda antara pertanyaan Ibu dengan jawaban dari suami, atau jika suami balik bertanya, “Tadi kamu ngomong apa?”Untuk pembicaraan yang memang penting, sebaiknya Ibu “membuat janji” dengan suami terlebih dahulu, seperti saran dr. Aisah Dahlan, CHt, pakar parenting yang mendalami kajian otak laki-laki dan perempuan. Katakan, “Yah, nanti malem aku mau ngomong tentang uang sekolah kakak ya, 15 menit aja.” Kalimat seperti ini dapat membuat suami mempersiapkan diri dan pembicaraan berlangsung lebih efektif. Cerewet vs irit bicaraSatu lagi perbedaan pria dan wanita yang mungkin langsung terlihat sebelum pernikahan, yaitu kemampuan berbicara. Wanita, jelas jagonya menjelaskan satu kalimat menjadi satu paragraf. Sebaliknya, pria piawai meringkas satu kejadian dalam satu kalimat. Pernah kan, Bu, cerita panjang lebar di WhatsApp dan suami hanya membalas “oke”?Hal tersebut mungkin cocok dengan teori yang disebut di banyak artikel, yaitu bahwa wanita mampu berbicara hingga kata sehari, sementara pria hanya kata sehari. Teori ini tercantum dalam The Female Brain, buku karangan Louann Brizendine, tahun 2006. Namun ternyata, pendapat tersebut tidak didapat berdasarkan penelitian yang valid. Peneliti bidang linguistik Deborah James dan psikolog sosial Janice Drakich mengkaji 56 penelitian mengenai kemampuan berbicara pria dan wanita. Hasilnya ternyata sangat berbeda 34 penelitian menunjukkan pria malah lebih banyak berbicara daripada wanita! Hanya dua penelitian yang menyatakan wanita lah yang lebih aktif berbicara. Sayangnya, “kabar” bahwa wanita bicara 3 kali lebih banyak daripada pria terlanjur tersebar luas, tanpa orang tahu yang menyebabkan perbedaan hasil penelitian tersebut?Status pria dan wanita di mana pembicaraan berlangsung. Semakin tinggi statusnya dalam pembicaraan tersebut, semakin banyak pula jumlah kata yang diucapkan. Pernah menjadi anak baru di kantor baru? Atau mungkin, menjadi tetangga baru yang langsung bergabung di rapat RT? Secerewet apapun karakter bawaan pria atau wanita, pasti situasi tersebut tidak serta merta membuat mereka banyak bicara. Itulah yang dimaksud dalam hasil riset di atas. Ngobrol sepulang kerja vs sibuk dengan ponselnyaSetelah seharian lelah mengurus anak, ingin rasanya mengobrol dengan suami tentang kejadian hari itu. Ibu bekerja pun demikian, tidak sabar untuk bercerita atau mendengar cerita suami tentang hal menarik yang dialami di tempat kerja. Sayangnya, sepulang kerja suami malah sibuk sendiri dengan ponselnya atau menonton TV. Cerita yang mengalir dari mulut Ibu pun hanya ditanggapi sebisanya, jika Ibu beruntung. Terkadang, suami malah tidak dengar apa yang Ibu ceritakan. Kesal, ya?Kalau sudah begini, bisa rusak quality time sepulang kerja. Bukan, bukan karena suami tidak perhatian. Namun, hal ini disebabkan oleh perbedaan otak pria dan wanita saat dalam kondisi lelah/beristirahat. Saat beristirahat, otak wanita memiliki lebih banyak bagian aktif daripada otak pria. Inilah mengapa wanita cenderung lebih ingin bercerita setelah mengalami hari yang melelahkan. Keinginan bercerita tersebut muncul sebagai cara otak mengeksplor masalah untuk mencari solusi. Dengan bercerita, wanita memproduksi hormon oksitosin yang membuat mereka rileks dan bebas itu, sedikitnya bagian aktif pada otak pria saat beristirahat menunjukkan bahwa ia ingin memberi waktu pada otaknya untuk menyelesaikan masalah dalam tenang, memutus koneksi dengan dunia luar, agar bisa menentukan apa yang harus dilakukan. Aktivitas di mana ia hanya terlibat secara pasif seperti menonton TV dan membaca koran atau media sosial dapat memperbarui hormon testosteronnya, yang berefek pada pelepasan stres dan menimbulkan rasa juga yang menyebabkan wanita lebih suka menyelesaikan masalah dengan membicarakannya sementara pria lebih suka “memendam” jangan marah ya jika Ibu sudah menyampaikan pendapat Ibu dengan bahasa yang santun di saat mood suami baik, namun suami seolah tidak ingin terlalu banyak bicara tentang perasaannya. Bersabarlah sampai suami selesai dengan detil vs fokus pada tujuanPerbedaan pria dan wanita ketika akan melakukan traveling biasanya terlihat jelas, khususnya setelah menikah istri yang akan membuat daftar barang bawaan dan segala macam persiapannya. Suami akan duduk manis di belakang kemudi. Jika sesekali Ibu mencoba bertukar peran dengan suami, apa yang terjadi? Bisa jadi ada barang tertinggal, benda yang tidak terpikir untuk dibawa, penataan barang yang tidak memudahkan pencarian, atau malah Ibu sendiri yang tidak percaya kemampuan suami untuk melakukan persiapan?Apapun itu, intinya wanita memang dikaruniai kelebihan berupa kemampuan melihat secara detil, melihat dalam spektrum yang lebih luas. Ibu bisa membawa kantong untuk pakaian kotor saat liburan keluarga, suami mungkin tidak terpikir hal itu. Jangan lantas menganggap suami tidak tanggap ya, Bu. Otaknya dirancang untuk fokus pada tujuan. Misal, tujuannya traveling naik mobil maka ia akan fokus pada mencapai tujuan dengan selamat, kendaraan tidak bermasalah, rute sudah ditentukan, selesai. Suami ingin Ibu percaya padanya tentang perjalanan, sama seperti suami mempercayakan perlengkapan traveling ke Ibu. Jadi, anggap saja hal tersebut adalah sebuah hal ini rentan menjadi gangguan pada saat-saat tertentu. Yang sering terjadi, saat belanja. Ibu pergi ke supermarket untuk membeli popok dan minyak goreng yang sedang promo. Sampai di sana, terdapat beberapa kebutuhan yang stoknya menipis di rumah. Ibu pun membelinya juga. Daripada bolak-balik, begitu pikir Ibu. Efeknya, pengeluaran pun Ibu meminta suami untuk membelikan popok dan minyak goreng, hampir bisa dijamin ia akan membeli sesuai apa yang Ibu minta karena itulah fokusnya saat mengunjungi supermarket. Jadi, perbedaan pria dan wanita tersebut sama-sama dibutuhkan dalam situasi tertentu, tidak perlu menganggapnya sebagai vs santaiSebagai seorang ibu, nampaknya wajar bila kita sering merasa khawatir. Anak belum bisa bicara, khawatir. Suami belum pulang tanpa kabar, khawatir. Belum lagi hal di masa depan seperti takut anak dibully saat remaja meskipun sekarang masih TK. Sebaliknya, suami terlihat sangat santai dalam menanggapi sesuatu kalau tidak bisa dibilang cuek. Ternyata, ini juga salah satu perbedaan pria dan wanita. Penyebabnya adalah bagian otak bernama anterior cortex yang berfungsi untuk mengolah emosi, menyimpan memori, dan merenung. Sudah bisa ditebak ya, anterior cortex siapa yang lebih besar?Ya, anterior cortex wanita. Efeknya, wanita lebih banyak merenung, mengolah berbagai macam emosi dirinya dan mencari tahu emosi orang di sekitarnya, termasuk menjadi cemas akan hasil pengamatannya tersebut. Hal ini juga dipengaruhi oleh kecenderungan otak wanita untuk merasa, sementara pria cenderung pria menganggap tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan suatu hal, maka ia akan santai. Namun, dalam kondisi darurat atau bahaya, pria bisa jauh lebih “tajam” intuisinya dan segera bertindak untuk mengatasi kondisi di atas bukan berarti berlaku untuk semua pria dan wanita, ya. Kalau Ibu ternyata tidak bisa mengerjakan dua hal dalam satu waktu, atau suami Ibu memiliki kemampuan menjelaskan hal secara detil, hal tersebut sangat wajar. Lalu, bagaimana agar Ibu bisa menghadapi “keunikan” suami setiap hari dan sebaliknya? Pertama, ingatlah kebaikan suami. Jika Ibu jengkel dengan kebiasaannya meletakkan barang, ingatlah bahwa ia tidak pernah menolak bermain dengan anak saat Ibu kerepotan, tidak pernah memaksakan kehendaknya, atau selalu mau membelikan camilan sepulang kerja. Ibu sendiri pasti juga sedih kan, jika sudah mencuci, masak, membersihkan rumah, mengurus anak seharian, tapi suami menganggap Ibu menyebalkan karena selalu mempermasalahkan sepatu suami yang berantakan? Jadi, mari sama-sama melihat kebaikan terima apa yang tidak bisa kita ubah. Perilaku suami yang disebabkan oleh perbedaan kinerja otak tentu tidak bisa kita ubah. Jadi, berusahalah untuk saling memahami dan saling berempati. Dengan demikian, hati masing-masing akan tergerak untuk selalu membuat pasangannya bahagia.Menur
AZrxTCb.
  • k3xutn5z3u.pages.dev/236
  • k3xutn5z3u.pages.dev/170
  • k3xutn5z3u.pages.dev/398
  • k3xutn5z3u.pages.dev/177
  • k3xutn5z3u.pages.dev/273
  • k3xutn5z3u.pages.dev/320
  • k3xutn5z3u.pages.dev/139
  • k3xutn5z3u.pages.dev/74
  • k3xutn5z3u.pages.dev/334
  • cerita suami yang sabar